Gunung Tanggul
adalah salah satu gunung yang berada di Tulungagung tepatnya di Desa Keboireng
,Besuki ,Tulungagung ,Jawa Timur. Gunung ini masih dibilang gunung yang masih
perawan ,karna tak banyak orang yang mendakinya. Bahkan orang Tulungagung
sendiripun belum pasti tahu dengan gunung ini. Gunung tanggul memiliki ketinggian
663mDPL dengan 2 jalur pendakian, yang pertama jalur utara dan yang kedua jalur selatan. Semua jalur ini memiliki kesulitan dan bahaya
masing-masing yang membuat pendaki / pegiat alam malas bahkan, enggan untuk
mendaki gunung yang apabila di pandang dari JLS(Jalur Lintas Selatan) terlihat
amat gagah dengan awan yang biasanya menutupi puncaknya. Jika anda ingin
mendakinya, saya sarankan untuk lewat jalur utara, karena di jalur selatan
sendiri, kita diharuskan untuk membawa peralatan panjat tebing.
·
pendakian via utara
Kali ini PA.Perindumdpl menyambangi gunung tanggul yang biasa kami sebut dengan atap selatannya Tulungagung melewati jalur
utara.Sebenarnya di gunung ini masih belum dibuka jalur pendakian yang resmi.
Itu pula yang menjadikan para pegiat alam banyak yang tidak tahu dengan gunung
ini. Dengan tidak adanya basecamp, motor bisa dititipkan di rumah
warga setempat. Dan pendakian bisa dimulai dari belakang rumah seorang warga di
lereng gunung yang kerap dipanggil mbah Mul. Beliau juga merupakan salah
satu sesepuh di desa Keboireng.
Untuk sampai ke puncak gunung, kami menempuh perjalanan selama 6 jam,
dikarenakan jalur yang tidak terlihat. Karena jarangnya orang yang mendaki
menyebabkan jalur ini tertutup oleh rumput gajah atau orang disana menyebutnya
glagah. Hampir dari separuh gunung ini ditumbuhi oleh rumput glagah ini. Rumput
ini tumbuh subur hingga memiliki tinggi 3-4 meter di jalur pendakian. Untuk
melewatinya pun kami harus menebang rumput-rumput dengan arit dan parang.
|
penebangan rumput-rumput glagah
di jalur pendakian
|
Setelah 5 jam perjalanan kita akan terbebas dari rumput-rumput glagah
ini, dan kita akan memasuki hutan yang masih rimbun. Sedikitnya cahaya yang
menyinari hutan ini, menjadikan tempat tinggal bagi hewan seperti penyedot
darah (pacet/lintah). Kami sarankan untuk membawa obat nyamuk oles / garam sebagai penangkal pacet.
Sekitar 1 jam perjalanan melawati hutan, kita akan menemui sebuah tugu
yang disebut Tugu Trianggulasi. Dari situ kita bisa
mendirikan tenda untuk beristirahat dan ngecamp disana. Menurut warga sekitar
tugu ini merupakan peninggalan pada zaman penjajahan Belanda/Jepang. Dulunya di
tugu ini menempel sebuah plakat dari marmer, namun karena kenakalan dan ketidak
pedulian masyarakat, seseorang telah mengambil plakat itu yang merupakan
peninggalan masa penjajahan.
Sekitar 100m ke arah barat dari tugu
trianggulasih kita akan sampai pada puncak gunung tanggul. Dari pucak ini kita
bisa melihat laut selatan dan dari arah utara terlihat megahnya pegunungan
Wilis. Pada setiap tanggal 17 agustus di puncak ini biasanya dilakukan upacara penggantian
bendera merah putih untuk setiap tahunnya.
Tahun 90 an saya melihat tugu itu ada marmer bertulis TRIANGULATLE s640 (ingat saya)
BalasHapus